Kesimpulan Terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar kreatinin serum pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung tahun 2022 dengan hasil p=0,037 dan odd ratio 6.333. Kata Kunci: Diabetes Melitus, kadar HbA1c, kadar kreatinin serum Kepustakaan: 45 (2010-2020)
Kreatininmerupakan hasil akhir pemecahan kreatin fosfat otot yang di produksi hati disimpan dalam otot rangka dan darah.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita diabetes mellitus tipe II di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palembang Tahun 2021.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan
Halini menyebabkan terjadinya lonjakan kadar gula darah. Kayu manis dipercaya mampu membantu mengelola gula darah pada penderita diabetes, berikut alasannya: . * Kayu manis bisa meningkatkanSampelpenelitian menggunakan teknik sampling accidental sampling. Sampel penelitian adalah penderita Diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2017 yaitu berjumlah 66 penderita. Pengukuran kadar kreatinin menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 penderita, ditemukan sebanyak 17 orang (25,8%) dengan kadar kreatinin tinggi dan 49 orang (74,2%) dengan kadar kreatinin normal. Kesimpulanyaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa Hasilpenelitian ini mendapatkan penderita DMT2 sebanyak 23 laki-laki dan 87 perempuan. Rentang usia penderita laki-laki adalah 45-83 tahun dan penderita perempuan adalah 40-82 tahun. Kadar kreatinin serum pada kelompok laki-laki diperoleh: 0,68 — 1,97 mg/dL dengan median: 0,99 mg/dL, pada kelompok perempuan diperoleh rentang: 0,35 — 1,59 mg/dL dengan median: 0,69 mg/dL. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa nilai p = (0,159) > ? = (0,05), dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan tidak ada pengaruh antara kadar HbA1c dengan kadar kreatinin plasma pada penderita Diabetes Melitus di Klinik Bandar Lor Kota Kediri.
Penderita diabetes sebisa mungkin harus mengindari hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi agar mengurangi risiko komplikasi. Dilansir dari Cleveland Clinic, secara umum seseorang bisa dianggap memiliki kadar gula darah tinggi jika: -Memiliki gula darah puasa (tidak makan setidaknya selama 8 jam) sebesar 125 mg/dL atauCf5A.